Thursday, May 10, 2012

Maliq & D'Essentials - Untitled


ketika, kurasakan sudah
ada ruang di hatiku yang kau sentuh
dan ketika, ku sadari sudah
tak selalu indah cinta yang ada

mungkin memang, ku yang harus mengerti
bila ku bukan yang ingin kau miliki
salahkah ku bila
kau lah yang ada di hatiku

adakah ku singgah di hatimu, mungkinkah kau rindukan adaku
adakah ku sedikit di hatimu
bila kah ku mengganggu harimu, mungkin kau tak inginkan adaku
akankah ku sedikit di hatimu

bila memang, ku yang harus mengerti
mengapa cintamu tak dapat ku miliki
salahkah ku bilakau lah yang ada di hatiku
kau yang ada, di hatiku

bila cinta kita tak kan tercipta
ku hanya sekedar ingin tuk mengerti
adakah diriku, oh singgah di hatimu
dan bilakah kau tau, kau yang ada, di hatiku

kau yang ada, di hatiku
adakah ku, di hatimu


Saturday, April 7, 2012

Grammar Suro Boyo dan Culo Boyo Juniol


Poster film "Grammar" Suro Boyo


"Don't Look Surabaya Just From The Grammar". Kata-kata itulah yang mengingatkan saya dengan film independen buatan Sholikin atau biasa dipanggil si_ikin. Film pertama yang diberi judul "Grammar" (2007), produksi Gathotkaca Studio ini, cukup menarik perhatian penonton khususnya dari Surabaya sendiri. Sukses dengan film pertamanya, Cak Ikin membuat Film Grammar Suro Boyo kedua, ketiga, dan seterusnya.

Disetiap karyanya, Cak Ikin selalu memasukkan unsur-unsur kedaerahan dan kebudayaan serta isu-isu hangat yang terjadi pada masyarakat Indonesia. Tujuannya sih agar film mudah diterima masyarakat dan sebagai bentuk usaha pelestarian kebudayaan lokal yang mulai pudar ditengah kehidupan modern ini.




Culo Boyo Juniol (2010)

Kalo yang ini filmnya buat anak-anak, karena isinya tanpa misuh. Tapi unsur-unsur kedaerahan dan kebudayaan tetap ada dalam film ini. Film ini dibuat untuk menceritakan masa kecil dari Suro dan Boyo. Dan sekarang, Culo Boyo Juniol sudah sampai di film keduanya "Culo Boyo Mekitik" (2012).


Sosok Mohammad Sholikin (Cak Ikin)

buat yang penasaran sama pembuat filmnya:
Cak Ikin























Pengen tau lebih banyak tentang karya-karyanya? Klik disini

Sunday, March 25, 2012

Commission Universitas Airlangga

Commission 2012 merupakan rangkaian kegiatan yang diselenggarakan oleh Departemen Ilmu Komunikasi Universitas Airlangga dalam rangka memperingati HUTKOM 24.
Kompetisi:
Tema : “ Wanita dan Teknologi Digital”
Peserta : Umum (nasional)
1. Video art
Biaya pendaftaran : Rp 35.000,00
cp: Taufiq (0856 4826 8717)

2. Film pendek
Biaya pendaftaran : Rp 35.000,00
cp: Iphip (0857 5582 7627)

3. Fotografi Jurnalistik
Biaya pendaftaran : Rp 35.000,00
cp: Grace (0857 3063 0959)

Pendaftaran peserta melalui www.hutkomunair.com 
Pendaftaran dibuka mulai 10 Maret – 3 Mei 2012
Pengiriman karya dimulai 10 Maret – 10 Mei* 2012
*Cap pos : Karya yang dikirimkan ke kantor pos atau jasa pengiriman pada tanggal 10 Mei masih diterima, asalkan karya sampai kepada panitia maksimal tanggal 15 Mei 2012 

4. Journalist on The Spot
Tema : “What’s Happening on Venue ”
Peserta : SMA/Sederajat se-Gerbangkertasusila
Biaya pendaftaran : Rp 25.000,00
cp: Puce (0856 4502 6226)

Pendaftaran dilakukan melalui www.hutkomunair.com 

Saturday, March 24, 2012

Bedah Buku Nasional.Is.Me Pandji Pragiwaksono

Pandji sedang mengisi seminar Nasional.Is.Me
Sabtu (24/03) saya mengadiri acara bedah buku Nasional.Is.Me bersama Pandji Pragiwaksono di Gedung Pasca Sarjana lantai 3 ITS Surabaya. Saya tiba disana pukul 09.00 dan bedah buku belum dimulai. Akhirnya sekitar pukul 10.00 lampu dipadamkan dan keluarlah Pandji.

Sesi pertama diisi dengan bedah buku Nasional.Is.Me dan berujung dengan berbagai pertanyaan dari para peserta. Di sesi istirahat, peserta disuguhi tarian saman oleh Mahasiswa Statistika ITS. Lalu dilanjutkan sesi kedua, pengenalan sosok seorang Pandji lebih jauh lagi.

Pandji dan Host Bedah Buku Nasional.Is.Me

Pukul 12.00, seminar yang bertema "A Little Inspiration To Change Our Indonesia" ditutup. Dan beberapa peserta yang membawa buku Nasional.Is.Me berhak mendapatkan tandatangan dan foto bersama Pandji. Saya termasuk salah satu peserta yang berhasil mendapatkan kesempatan itu.

Testimoni bedah buku Pandji

Dari seminar kali ini, saya mendapatkan motivasi lebih besar untuk lebih mencintai Indonesia. Banyak pesan-pesan yang disampaikan Pandji pada pemuda Indonesia. Terutama untuk menemukan Passion setiap orang. Setelah mengikuti seminar ini, menurut saya Pandji sosok yang baik, ramah, dan keren sekali. (pch)