Sunday, March 18, 2012

Komunikasi Antar Persona, Mata Kuliah Penuh Kontroversi

KAP

Kamis (15/03) lalu, beberapa mahasiswa tampak modar-mandir di sekitar Kantor Program Studi (KPS) Departemen Ilmu Komunikasi Unair. Salah satunya adalah Ratih Cahya. Ia mengaku ingin menemui dosen walinya, Kandi Tomasoa, untuk men-delete salah satu mata kuliah yang ia anggap berat, yakni Komunikasi Antar Persona (KAP).

Mahasiswa semester empat itu merasa bahwa KAP cukup menyita banyak waktunya. Ia merasa kesulitan mengerjakan tugas-tugas yang diberikan dan mengakibatkan mata kuliah yang lain terbengkalai. Mata kuliah lain yang menurutku lebih penting akhirnya tersita hanya untuk sekedar mengartikan dan menafsirkan isi buku KAP.” tuturnya.

Sama halnya dengan Ratih, Brigita juga mengakui bahwa dalam seminggu, pikirannya tersita hanya untuk KAP saja. Namun, mereka berdua sepakat bahwa sebenarnya KAP merupakan mata kuliah yang penting.Menurutku, KAP itu sebenarnya penting. Kita manusia pasti akan berhubungan dengan manusia lainnya.” ungkap Ratih.

Berbeda dengan Ratih dan Brigita, Biru Cahya Imanda yang juga mengambil mata kuliah KAP beranggapan, KAP merupakan mata kuliah yang cukup mengasikkan. “Tiap minggu, ada role play yang harus dipresentasikan sebagai contoh dari teori-teori. Nah, itu yang bikin lumayan seru.” katanya.
Meski beberapa mahasiswa memutuskan untuk men-delete KAP, namun masih banyak mahasiswa yang tetap bertahan mengambil mata kuliah yang diajar oleh Sri Moerdjiati ini. Aku nggak men-delete karena sudah telanjur nyemplung, ya udah sekalian basah aja.” ujar Biru sambil terkekeh.(pch)

No comments:

Post a Comment